BEKATUL selama ini oleh masyarakat masih dipandang sebagai limbah yang
tak berguna. Umumnya bekatul yang dihasilkan dari produk sampingan
penggilingan padi dan gandum, dimanfaatkan untuk makanan ternak,
seperti ayam, bebek, dan kuda. Masih sedikit yang memanfaatkan limbah
tersebut sebagai makanan suplemen.
Namun sesungguhnya bekatul mempunyai banyak kandungan vitamin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Salah satu kandungan tersebut adalah vitamin B-15. Berdasarkan hasil penelitian ahli gizi, kandungan vitamin B-15 dalam bekatul adalah 200 mg/100 gr bekatul.
Vitamin B-15 disebut juga asam pengamat atau pangamic acid..Senywa ini memang belum banyak dikenal masyarakat, akan tetapi sesungguhnya pangamic acid memiliki banyak khasiat, di antaranya bisa untuk mengobati penyakit kencing manis atau Diabetus mellitus (DM).
Hal ini telah dibuktikan dari hasil penelitian Dr Muchsin Doewes di Departemen Farmalogi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Solo, bahwa vitamin B-15 yang terdapat dalam bekatul lebih baik dari vitamin B-15 sintetis.
Pada penderita kencing manis yang tergantung insulin (diabetes tipe 1), pemberian bekatul kesehatan secara rutin setiap hari dapat mengurangi pemakaian insulin dari 40 unit menjadi 20 unit. Hal ini karena diyakini bekatul dapat merangsang sel-sel langerhans di dalam prankeas untuk membentuk insulin.
Menurunkan Kolestrol
Selain bisa untuk mengobati kencing manis, bekatul juga dapat menurunkan kadar kolestrol. Ini karena zat minyak yang terkandung dalam bekatul mempunyai kandungan asam lemak yang terdiri atas asam lemak tak jenuh, asam lemak jenuh dan komponen tak tersabunkan (Tokoferol, y-Orizonal, Skualen).
Dari berbagai percobaan yang menggunakan hewan maupun manusia, minyak bekatul dapat menurnkan kadar kolestrol darah dan Low Density Lipo-protein colestrol (LDL-colestrol). Kecuali itu dapat pula menurunkan kadar High Density Lipo-protein (HDL- colestrol) darah.
Kemampuan minyak bekatul menurunkan kadar kolestrol disebabkan adanya y-Orizonal yang terkandung di dalam komponen tak tersabunkan. Hal ini telah dibuktikan oleh Ardiansyah dalam penelitian yang dia lakukan di Laboratorium Of Nutrition Tokohu, Universitas Sendai Jepang.
Untuk mendapatkan bekatul kesehatan ini kini banyak tersedia di apotik yang tersebar di kota-kota besar dan kecil di Indonesia.(Moch Danny Fadly/dari berbagai sumber-12).
Namun sesungguhnya bekatul mempunyai banyak kandungan vitamin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Salah satu kandungan tersebut adalah vitamin B-15. Berdasarkan hasil penelitian ahli gizi, kandungan vitamin B-15 dalam bekatul adalah 200 mg/100 gr bekatul.
Vitamin B-15 disebut juga asam pengamat atau pangamic acid..Senywa ini memang belum banyak dikenal masyarakat, akan tetapi sesungguhnya pangamic acid memiliki banyak khasiat, di antaranya bisa untuk mengobati penyakit kencing manis atau Diabetus mellitus (DM).
Hal ini telah dibuktikan dari hasil penelitian Dr Muchsin Doewes di Departemen Farmalogi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Solo, bahwa vitamin B-15 yang terdapat dalam bekatul lebih baik dari vitamin B-15 sintetis.
Pada penderita kencing manis yang tergantung insulin (diabetes tipe 1), pemberian bekatul kesehatan secara rutin setiap hari dapat mengurangi pemakaian insulin dari 40 unit menjadi 20 unit. Hal ini karena diyakini bekatul dapat merangsang sel-sel langerhans di dalam prankeas untuk membentuk insulin.
Menurunkan Kolestrol
Selain bisa untuk mengobati kencing manis, bekatul juga dapat menurunkan kadar kolestrol. Ini karena zat minyak yang terkandung dalam bekatul mempunyai kandungan asam lemak yang terdiri atas asam lemak tak jenuh, asam lemak jenuh dan komponen tak tersabunkan (Tokoferol, y-Orizonal, Skualen).
Dari berbagai percobaan yang menggunakan hewan maupun manusia, minyak bekatul dapat menurnkan kadar kolestrol darah dan Low Density Lipo-protein colestrol (LDL-colestrol). Kecuali itu dapat pula menurunkan kadar High Density Lipo-protein (HDL- colestrol) darah.
Kemampuan minyak bekatul menurunkan kadar kolestrol disebabkan adanya y-Orizonal yang terkandung di dalam komponen tak tersabunkan. Hal ini telah dibuktikan oleh Ardiansyah dalam penelitian yang dia lakukan di Laboratorium Of Nutrition Tokohu, Universitas Sendai Jepang.
Untuk mendapatkan bekatul kesehatan ini kini banyak tersedia di apotik yang tersebar di kota-kota besar dan kecil di Indonesia.(Moch Danny Fadly/dari berbagai sumber-12).
Sumber diunduh dari http://www.suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar