SELAMAT DATANG DI BLOG PEMASARAN KAMI..Kami menyediakan bekatul organik curah murni , Tepung Rice Bran curah, bubur bekatul curah organik. Kami juga melayani bagi mitra yang ingin membuat merk sendiri. Hubungi kami jika anda butuh bantuan. Terima kasih

Sabtu, 31 Maret 2012

Khasiat Luar Biasa PRevit dan Oriza


Saat ini, ketika mesin penggiling menggantikan alu dan lesung penumbuk padi, bekatul identik sebagai bahan pakan ternak, bukan bahan pangan kita. Padahal di dalamnya terdapat banyak zat gizi penting, mulai dari serat, protein, lemak ”baik”, hingga vitamin.

Pengalaman  para pemakai maupun penelitian ilmiah telah membuktikan manfaatnya. ”Saya sudah 30 tahun menggunakan dan meresepkan bekatul,” kata Letkol (Purn.) dr. Yusuf Nursalim (79), dokter pensiunan TNI AD. Karena keahliannya di bidang bekatul, sebagian orang mengenalnya sebagai ”dokter bekatul”.  Awal tahun 1960-an, pria yang lebih dikenal sebagai dr. Liem ini banyak membaca literatur tentang manfaat Vitamin B15 (asam pangamat) buat kesehatan.

Vitamin B15 ini ditemukan oleh Dr. Ernst T. Krebs, ahli Biokimia dari San Francisco, Amerika Serikat. Krebs kali pertama mengisolasi vitamin itu dari biji aprikot. Tapi yang digunakan untuk penelitian bukan vitamin alami dari tumbuhan, tapi sintetis (buatan). Yang membuat Liem tertarik, Krebs menyebut vitamin ini banyak terdapat di rice bran alias kulit ari beras atau bekatul. ”Di sini bekatul ’kan melimpah,” ujarnya. Berbekal pengetahuan itu, Liem yang waktu itu telah berdinas sebagai tentara mencoba melakukan percobaan semi-ilmiah. Mula-mula ia menjadikan dirinya sebagai ”kelinci percobaan”.

Selama sebulan, ia mengkonsumsi bekatul sebagai makanan, seperti ayam. Bekatul ia makan mentah, dicampur dengan susu atau teh. Pagi 20 g, malam 20 g. Dari percobaan itu, ia merasakan perubahan yang berarti. Badannya lebih fit dan tak gampang lelah jika melakukan latihan fisik ketentaraan. Buang air besar pun menjadi lebih lancar. Frekuensianya juga lebih teratur, 1 - 2 kali sehari. Sebelumnya, ia biasa buang air besar dua hari sekali.

Berikut adalah beberapa saran kami pemakaian bubur bekatul instan organic ‘PREVIT dan ORIZA untuk berbagai masalah kesehatan dan untuk menjaga stamina.

Untuk menjaga kesehatan/stamina:
Ambillah PRevit atau Oriza sebanyak 30 gram (1 sendok makan) sehari (pagi dan sore masing-masing 15 gram), atau sekaligus 30 gram pagi, diseduh 1 gelas air panas/mendidih.
Bisa dicampur dengan gula merah, gula putih, gula obat (bagi penderita kencing manis), susu, cokelat, sup, bubur kacang hijau, havermut, mie instan, santan kelapa, dll.

Bekatul sebagai makanan tambahan bagi pasien dalam proses pengobatan
Dengan tetap memakan obat dari dokter, setelah 1-2 minggu berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk menilai khasiat bubur bekatul instan organic PRevit dan Oriza sebagai makanan tambahan.
Dosis yang dianjurkan: dimulai dengan 2 x 1 sendok makan (30 gram) pagi dan sore @ 1 sendok makan. Bila perlu dosis dapat ditambah 3 x 1 sendok makan (45 gram) pagi, siang, dan sore @ 1 sendok makan, atau 2 x 2 sendok makan (60 gram) sehari, pagi 2 sendok makan, sore 2 sendok makan, atau 2 x 3 sendok makan (90 gram).

Vitamin B15 yang diproduksi oleh Da Vinci Laboratories, kandungannya 50 mg/tablet. Dosis vitamin B15 yang memberikan sukses dalam pengobatan berkisar antara 100 - 300 mg per hari. Cara bekerja vitamin B15, yang paling penting ialah untuk menyempurnakan proses metabolisme di dalam tubuh kita. Penyakit kencing manis, penyakit basedov (gondok), kolesterol tinggi, merupakan penyakit-penyakit yang disebabkan metabolisme terganggu.

Akibat detoksifikasi bukan efek samping :

  1. Kadang-kadang diare terjadi pada permulaan pemakaian bekatul, selanjutnya kita akan terbiasa. Jika terjadi diare, dosisnya dikurangi, misalnya pagi 1/2 sendok makan, sore/malam 1/2 sendok makan (untuk penyesuaian).
  2. Kadang-kadang susah buang air besar (sangat jarang terjadi), disarankan untuk banyak makan sayuran/pepaya, atau dicampur agar-agar.
  3. Kadang-kadang menimbulkan rasa mual bagi penderita maag, disarankan memakan bekatul lebih encer dan jangan dimakan sekaligus (misalnya 1 sendok makan dicampur dengan 1 gelas air minum) atau memakannya dicampur agar-agar. Dengan cara ini sakit mag akan berkurang, bahkan bisa sembuh.

Pengalaman terbaru dalam pemakaian bekatul dalam 5 - 10 tahun terakhir:

Dalam mengobati penyakit asma, dr. Liem selalu menggunakan obat-obatan yang secara umum dipakai oleh para dokter dan dokter internis. Jadi dr. Liem menggunakan standar pengobatan umum, tetapi dia selalu menganjurkan untuk menambahkan makan bekatul. Hasilnya sangat memuaskan, bahkan mengejutkan. Khusus bagi mereka yang mengkonsumsi bekatul secara teratur, penyakit asmanya tidak pernah kambuh atau jarang sekali kambuh, kalaupun kambuh hanya ringan saja.
  1. Penyakit gondok (Basedov). Lima tahun yang lalu pernah datang kepada dr. Liem seorang ibu yang menderita gondok (basedov), kelenjar thyroid sangat besar. Dokter Liem konsultasikan ke internis yang memberikan pengobatan dengan PTU (Propil thio uracil) dan neomercasol, tetapi sesudah 1 - 2 bulan pengobatan tumornya tetap besar/tidak mengecil. Kemudian ia disarankan untuk dioperasi, tetapi pasien menolak karena takut. Lalu ia makan bekatul untuk beberapa bulan, dan ternyata tumornya hilang total. Setelah kejadian ini (yang membuat dr. Liem heran pula), dr. Liem telah mengobati 2 - 3 pasien berpenyakit basedov (T3 - T4 tinggi) dengan bekatul dan PTU (obat murah), lambat laun tumornya makin kecil dan hilang.
  2. Penyakit diabetes melitus (kencing manis). Salah satu kasus menimpa seorang insinyur. Ia datang dengan berat badan menurun drastis dan kadar gula darah 400 mg%. Dia sudah impoten dan hanya punya seorang anak. Dokter Liem obati langsung dengan Glibenclamid sehari 1 tablet ditambah bekatul 3 kali 1 sendok makan (satu sendok makan) disertai diet. Kadar gulanya berangsur-ansur turun dan impotensinya sembuh, bahkan memperoleh satu anak lagi. Sekarang dia hanya mengkonsumsi bekatul, tanpa obat-obatan lagi. Beberapa pasien, dr. Liem anjurkan mengganti beras giling dengan beras PK (masih penuh bekatul).
  3. Para penderita penyakit jantung yang datang berobat, selalu dr. Liem anjurkan untuk menambahkan makanan bekatul di samping makan obat-obatan khusus jantung. Penambahan makan bekatul disarankan setelah penderita berkonsultasi dengan kardiolog yang mengobatinya. Ada beberapa kardiolog yang kaget atas khasiat bekatul setelah melihat EKG seorang pasien menjadi normal setelah makan bekatul antara 6 - 8 bulan.
  4. Meningkatkan gairah seksual pada pria setelah mengkonsumsi bekatul selama 1 - 2 bulan. Menurut perkiraan dr. Liem, bekatul dapat meningkatkan kesuburan pada wanita. Liem telah mencobanya pada beberapa pasien yang sudah 3 - 4 tahun menikah yang belum dikaruniai anak. Setelah suami istri makan bekatul secara teratur 3 kali 1 sendok makan, ternyata si istri hamil.
  5. Obesitas (kegemukan). Bekatul berkalori rendah dan berserat tinggi. Untuk mengurangi obesitas, makanlah bekatul 3 x 1 sendok makan munjung per hari. Pagi makan 3 sendok makan munjung, Anda akan merasa kenyang. Siang hari, makan nasi sedikit saja. Jika masih lapar makanlah buah-buahan dan sayur-mayur, boleh ditambah 2 sendok makan bekatul. Malam hari jangan makan nasi, makan saja buah-buahan atau 2 sendok makan bekatul.
  6. Bila Anda menderita kista ovarium, sambil menunggu operasi dan mendapat obat dari dokter kandungan, boleh mencoba makan bekatul 3 x 1 sendok makan.
  • Sumber disarikan dari : http://pioneer.inoputro.com/2012/03/khasisat-luar-biasa-bekatul.html

PRevit dan Oriza sebagai alternatif pangan fungsional

PRevit dan Oriza rice bran mempunyai nilai gizi yang sangat baik. Artinya, layak dikonsumsi harian sebagai sumber berbagai senyawa gizi dan non gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa senyawa tersebut diantaranya adalah vitamin B, vitamin E (lengkap), asam lemak esensial, serat pangan, protein, oryzanol, dan asam ferulat.

Komposisi Fitokimia Bekatul
Senyawa fitokimia (phytos = tanaman, chemicals = zat kimia) mempunyai peran fisiologis dalam pencegahan penyakit degeneratif. Komposisi fitokimia rice bran/bekatul bervariasi tergantung faktor agronomis, varietas padi, dan proses penggilingannya (derajat sosoh).
Fraksi tak tersabunkan dari minyak bekatul terdapat sampai 5% dari berat minyak, dengan kandungan utamanya sterol. Sterol yang terdapat dalam jumlah banyak adalah sitosterol yang jumlahnya 50% dari total sterol. Komponen penting lainnya adalah senyawa tokol (tokotrienol dan tokoferol).
Tokoferol adalah vitamin E yang bersifat antioksidan yang kuat sehingga penting dalam menjaga kesehatan manusia. Kandungan lainnya yang juga memberikan pengaruh kesehatan sangat menguntungkan adalah oryzanol dan asam ferulat (ferulic acid).
Penggunaan bekatul sebagai makanan terbatas karena sifatnya mudah rusak karena aktivitas hidrolitik dan oksidatif dari enzim lipase yang secara alamiah (endogenous) terdapat pada minyak bekatul atau disebabkan oleh mikroba. Untuk memperolah bekatul awet bersifat food grade dengan mutu yang tinggi, seluruh komponen penyebab kerusakan harus dikeluarkan atau dihambat, dan pada saat bersamaan kandungan komponen berharga (nutritional) harus tetap dijaga.
Dari beberapa metode stabilitas yang telah dilakukan, bahwa metode/perlakuan pemanasan dengan tekanan tinggi dan kadar air tetap dapat dianggap cara terbaik. Metode ini berdasarkan pemanfaatan kadar air bekatul sebagai perantara panas (heat transfer), denaturasi enzim, dan sterilisasi. Dua metode yang tergolong proses ini adalah drum berputar dan ekstrusi pindah panas. Keuntungan proses ini tidak membutuhkan aliran uap air dari luar, peralatannya relatif kecil, dan mudah instalasi dan operasinya. Dengan demikian unit dapat digabungkan dengan unit penggilingan beras dengan sedikit modifikasi. 

Pangan Fungsional
Bubur bekatul Instan PRevit dan Oriza memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan ditambah komponen bioaktif oryzanol, tokoferol, dan asam ferulat menjadikan bekatul oriza sebagai bahan baku yang berpotensi untuk dijadikan pangan fungsional.
Efek hipokolesterolemik bekatul dan beberapa fraksinya (neutral detergent fiber, hemiselulosa, minyak bekatul padi, dan bahan tak tersabunkan) telah banyak diobservasi baik pada hewan percobaan maupun manusia. Minyak bekatul padi menurunkan secara nyata kadar kolesterol darah, LDL kolesterol, VLDL kolesterol, dan dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol darah. Kemampuan minyak bekatul padi menurunkan kadar kolesterol dikarenakan adanya oryzanol dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan. Disamping mempunyai efek dapat menurunkan kadar kolesterol darah, penelitian terbaru menunjukkan bahwa asam ferulat juga mempunyai peranan dalam menurunkan tekanan darah dan glukosa darah baik pada uji hewan maupun uji manusia. 

Sebagai alternatif pangan fungsional
Pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang berdasarkan pengetahuan tentang hubungan antara makanan/komponen makanan dan kesehatan diharapkan mempunyai manfaat kesehatan tertentu (Broek, 1993).
Karena merupakan makanan, maka pangan fungsional mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu
(1) sensory (warna dan penampilan menarik, citarasanya enak),
(2) nutritional (bernilai gizi tinggi), dan
(3) physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh).
Pangan fungsional haru mempunyai fungsi fisiologis seperti pencegahan timbulnya penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, regulasi kondisi ritmik tubuh, memperlambat proses penuaan, dan penyehatan kembali (recovery). Dengan demikian, meskipun mengandung senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan, pangan fungsional bukan kapsul, tablet atau bubuk. Tetapi pangan fungsional harus bisa dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan sehari-hari, bentuknya dapat makanan maupun minuman.

PRevit dan Oriza sebagai obat penyakit degeneratif

Istilah penyakit degeneratif akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat berbagai kalangan dan bukan lagi menjadi konsumsi para dokter. Pesatnya perkembangan penyakit tersebut telah mendorong masyarakat luas untuk memahami dampak yang ditimbulkannya.
Penyakit degeneratif adalah istilah medis untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Penyakit yang masuk dalam kelompok ini antara lain diabetes melitus, stroke, jantung koroner, kardiovaskular, obesitas, dislipidemia dan sebagainya.
Dari berbagai hasil penelitian modern diketahui bahwa munculnya penyakit degeneratif memiliki korelasi yang cukup kuat dengan bertambahnya proses penuaan usia seseorang. Meskipun begitu faktor keturunan juga berperan cukup besar.
Di Indonesia, penyakit degeneratif saat ini banyak terjadi di kalangan masyarakat perkotaan. Penyebab utamanya adalah perubahan gaya hidup akibat urbanisasi dan modernisasi, ujar Kasubdinas Sosial dan Info Kesehatan Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, drg.Tini Suryani.
“Perubahan gaya hidup ini dapat dilihat secara jelas antara lain dengan munculnya tempat-tempat makan junk food di hampir seluruh sudut kota. Junk food adalah makanan tidak sehat karena memiliki nilai nutrisi rendah,” katanya.
Jenis makanan ini mengandung lemak jenuh (saturated fat), garam dan gula, serta bermacam-macam additive seperti monosodium glutamate dan tartrazine dengan kadar yang tinggi. Junk food hampir tidak mengandung protein, vitamin serta serat yang sangat dibutuhkan tubuh.
Di kota-kota besar di Indonesia junk food dijual di berbagai pusat perbelanjaan dan pusat jajanan. Bahkan restoran jenis makanan yang memiliki kadar kolesterol tinggi ini sudah merambah kota-kota kecil di hampir seluruh pelosok tanah air.
Di Jakarta, misalnya, tempat makan seperti ini bisa dijumpai di seluruh sudut kota. Demikian juga di kota-kota sekitar Jakarta seperti Bekasi, Depok, Tangerang, dan Cibubur, masyarakat dimanjakan dengan mudahnya mendapatkan makanan serba instan bahkan gerai-gerai penjualan makanan cepat saji menawarkan jasa pesan antar.
Pola makan makanan yang serba instan saat ini memang sangat digemari oleh sebagian masyarakat perkotaan. Sebagai contoh, gorengan jenis makanan murah meriah dan mudah didapat karena banyak dijual di pinggir jalan ini rasanya memang enak.
Jajanan seperti pisang goreng, tahu isi, ubi goreng, pisang coklat (piscok), bala-bala serta banyak yang lain dengan rasanya yang gurih, renyah, dan berharga murah, membuat orang menyukai makanan gorengan.
Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa makanan gorengan adalah makanan yang memiliki risiko tinggi sebagai pemicu penyakit degeneratif seperti penyakit diabetes melitus, kardiovaskular, serta stroke.
Dr. Rustika, peneliti Balitbang Departemen Kesehatan, dalam disertasi doktornya di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengatakan bahwa penyakit kardiovaskular saat ini telah menjadi pembunuh yang cukup signifikan.

Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang berhubungan dengan kelainan pembuluh darah dan jantung. Di Indonesia, penderita penyakit ini terus meningkat dan telah menjadi penyebab kematian urutan pertama untuk orang dengan usia di atas 40 tahun. Sedangkan di negara-negara kaya penyakit ini merupakan pembunuh utama meningkat.
Di Indonesia, angka kematian akibat penyakit ini terus meningkat. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (National Household Health Survey) tahun 2001 menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular telah menjadi penyebab kematian paling tinggi di tahun 1992, 1995, dan 2001, padahal pada tahun 1972 baru menempati urutan ke-11.
Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar HDL dalam darah. Peningkatan ini diakibatkan oleh dampak modernisasi yang mengubah perilaku sebagian masyarakat Indonesia menjadi pengonsumsi makanan yang rendah serat dan tinggi lemak.

Lebih lanjut hasil penelitian Dr. Rustika menunjukkan bahwa dari 29,70 gram per hari asam lemak jenuh yang dikonsumsi oleh masyarakat, hanya 20% di antaranya atau 5,93 gram per hari yang berasal dari makanan non-gorengan.
Sementara 80% lainnya atau 23,77 gram per hari berasal dari makanan gorengan, setara dengan tiga potong jenis makanan gorengan lauk dan lima potong makanan selingan atau dua potong lauk dan delapan potong makanan selingan.
“Kebiasaan memakan makanan gorengan yang berlebihan berbahaya bagi kesehatan, terutama penyakit degeneratif,” ujar Rustika.

Penyakit degeneratif yang tidak menular ini sejak beberapa dasawarsa silam telah menjadi permasalahan yang cukup serius bagi banyak negara di seluruh dunia.
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa penyakit degeneratif ini telah menambah peliknya kondisi kesehatan sebagian negara di dunia, yang selama ini telah dihimpit permasalahan banyaknya kasus penyakit menular dan infeksi yang tergolong non degeneratif.
Lembaga ini juga mengatakan bahwa banyak negara mengalami kerugian hingga miliaran dolar akibat penyakit degeneratif. Oleh karena itu dibutuhkan langkah konkret untuk menanggulanginya.
Masih menurut WHO, hingga akhir tahun 2005 saja penyakit degeneratif telah menyebabkan kematian hampir 17 juta orang di seluruh dunia. Jumlah ini menempatkan penyakit degeneratif menjadi penyakit pembunuh manusia terbesar.
Jumlah terbesar kematian ada di negara-negara dengan pendapatan nasional rendah hingga tinggi.

Dalam laporan itu disebutkan ada sembilan negara dengan korban terbesar. Negara-negara tersebut adalah Brasil, China, India, Inggris, Kanada, Nigeria, Pakistan, Rusia dan Tanzania. Seperti masalah kesehatan pada umumnya, penyakit degeneratif juga sangat mempengaruhi banyak faktor dalam kehidupan manusia. Sektor yang paling dipengaruhi adalah sektor ekonomi, karena penyakit ini sangat mempengaruhi produktivitas kerja seseorang.
Laporan terbaru WHO mengatakan bahwa pendapatan tiga negara yang memiliki penderita penyakit degeneratif terbesar yaitu China, India dan Rusia, hingga 10 tahun ke depan diperkirakan dapat mengalami kerugian hingga ratusan miliar dolar.
Ini baru dari empat jenis penyakit saja, yaitu stroke, jantung, kanker dan diabetes.
WHO Lebih lanjut menyatakan sebanyak satu miliar orang di seluruh dunia saat ini menderita kegemukan, suatu keadaan yang bisa memicu berbagai penyakit degeneratif. Jumlah ini diperkirakan naik menjadi 1,5 miliar pada tahun 2015.
Bermacam-macam pendekatan diajukan oleh berbagai kalangan. Dua di antaranya adalah mengusulkan pengurangan penggunaan garam pada berbagai makanan olahan yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan produsen makanan olahan serta pengenaan pajak yang lebih tinggi terhadap produk rokok.
Dapat Dicegah
Salah satu penyakit degeneratif yang banyak menimpa adalah diabetes militus. Penyakit ini merupakan penyakit degeneratif non infeksi yang bersifat menahun akibat tingginya kadar glukosa dalam darah. Penyakit diabetes sangat berbahaya karena dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit lain yang lebih berbahaya seperti jantung, ginjal dan kebutaan.
Dr. Joko Triharto -seorang dokter ahli penyakit dalam- dalam sebuah kesempatan mengatakan bahwa diagnosis penyakit secara dini adalah cara terbaik untuk menghindari penyakit diabetes melitus yang berkepanjangan.
“30% penyebab penyakit diabetes melitus adalah faktor keturunan. Penderita berusia 15 tahun ke atas sekitar 1,2-2,3% dan angka ini cenderung meningkat seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi,” kata Dr. Joko.
Seperti juga para ahli lainnya, ia juga mengatakan ada tiga cara pencegahan penyakit yang masuk kelompok degeneratif ini. Ketiga cara itu adalah melakukan pola makan yang baik yaitu tidak makan makanan berlemak seperti junk food serta makanan berkolesterol lainnya, melakukan olahraga teratur, serta tidak merokok. Untuk kelompok dengan risiko tinggi yaitu orang dengan usia di atas 45 tahun, memiliki orang tua yang mengidap penyakit diabetes, serta memiliki berat badan berlebih, ketiga cara di atas harus ditambah dengan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Penyakit degeneratif dapat dicegah dengan cara meminimalkan faktor-faktor risiko penyebabnya. Faktor-faktor risiko ini sebenarnya telah diketahui secara luas oleh hampir semua kalangan masyarakat. Faktor-faktor risiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta konsumsi rokok.
Ketiga faktor risiko ini meningkat seiring dengan perubahan kebiasaan makan masyarakat, ke arah konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, dan jenis pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan tenaga (sedentary).
Peningkatan pemasaran dan penjualan produk tembakau yang marak pada negara-negara dengan pendapatan rendah hingga sedang sangat berperan dalam menjadikan konsumsi rokok sebagai faktor risiko penyebab penyakit degeneratif.
Organisasi kesehatan dunia melaporkan, sebanyak satu miliar orang di seluruh dunia menderita kegemukan, dan diperkirakan jumlah ini akan meningkat menjadi lebih dari 1,5 miliar hingga tahun 2015, jika tidak ada upaya penanggulangan segera.
Banyak kalangan menawarkan pendekatan yang solutif terhadap hal ini, di antaranya dengan melakukan pengurangan penggunaan garam pada makanan olahan, mengembangkan pola makanan sekolah, dan penerapan pajak tembakau.
Cara-cara tersebut ternyata tidak hanya efektif dan efisien, namun juga menguntungkan bagi pemerintah. (kpl/cax).


(Dikutip dari KapanLagi.com

PRevit dan ORIZA menunda penipisan rambut (kebotakan)


Proses penuaan tidak datang tiba-tiba. Anda memang seringkali tidak menyadari awal terjadinya. Rambut tiba-tiba terasa menipis, dan ada bagian-bagian tertentu di kepala yang memperlihatkan kebotakan ringan. Bila Anda peduli kesehatan dan menyadari proses tersebut mulai terjadi, cobalah untuk mengonsumsi beberapa jenis makanan yang dapat mengembalikan kesehatan rambut yang disarankan Dr Mehmet Oz, pakar bedah jantung dari Columbia University.
Salah satu jenis makanan tesebut adalah Bekatul. Bekatul, atau dedak, kaya akan vitamin B, yang dapat memperlambat kerontokan rambut dan mendorong tumbuhnya rambut baru. Bubuk bekatul bisa diminum bersama susu atau kopi, atau Anda bisa menemukannya olahannya yang sudah menjadi pancake atau brownies. Bahan makanan lain yang kaya akan vitamin B antara lain buncis, kacang polong, wortel, kol, kedelai, kacang-kacangan, dan telur.

Sumber: Kompas.com