Setelah proses stabilisasi, penyimpanan bekatul-awet memegang peranan penting agar bekatul tidak mudah rusak. Kerusakan bekatul-awet kemungkinan dapat disebabkan oleh ketengikan akibat terjadinya oksidasi atau hidrolisis kandungan lemak yang terdapat pada bekatul-awet. Dengan kandungan air berkisar antara 6-7 persen, bekatul-awet baik disimpan dalam tempat yang dingin dan kering, sehingga tidak mudah ditumbuhi oleh mikoorganisme perusak. Bekatul-awet dapat disimpan dalam kemasan plastik (contohnya polyethylene atau PE) agar memberi perlindungan terhadap terjadinya pencemaran, kerusakan fisik, dan dapat menahan perpindahan gas dan uap air. (sumber: itp.bakrie.ac.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar